FILOSOFI KATA SANTRI
Secara harfiah, kata santri memiliki beberapa pendapat mengenai asal-usulnya, tergantung dari sudut pandang bahasa dan budaya. Berikut beberapa penafsiran harfiah yang paling umum:
1. Asal dari Bahasa Sanskerta
Beberapa ahli bahasa berpendapat bahwa kata santri berasal dari bahasa Sanskerta:
-
Shastri (शास्त्री): berarti orang yang mengetahui kitab-kitab suci (shastra) atau orang yang belajar ilmu agama.
-
Dalam konteks ini, santri secara harfiah berarti pelajar kitab suci.
2. Asal dari Bahasa Jawa
Dalam bahasa Jawa, ada pendapat bahwa kata santri berasal dari:
-
Cantrik: yaitu seorang murid yang mengikuti seorang guru spiritual atau guru ilmu (biasanya disebut kiyai atau pandita).
-
Cantrik kemudian mengalami perubahan fonetik menjadi santri.
-
Maka secara harfiah, santri berarti pengikut atau murid seorang guru.
3. Penafsiran Modern
Beberapa kiai atau budayawan Indonesia juga mencoba memberi makna akronim atau simbolik pada kata santri, meskipun ini bukan makna harfiah dalam arti linguistik, tetapi lebih bersifat interpretatif:
-
S: Suci dalam pikiran
-
A: Amanah dalam tindakan
-
N: Niat karena Allah
-
T: Taqwa sebagai tujuan
-
R: Rajin dalam ibadah
-
I: Ikhlas dalam pengabdian
Namun ini lebih merupakan makna simbolik, bukan harfiah.
Kesimpulan Harfiah
Jadi, jika ditanya secara harfiah, kata santri kemungkinan besar berasal dari:
-
Bahasa Sanskerta shastri, yang berarti pelajar kitab suci, atau
-
Bahasa Jawa cantrik, yang berarti pengikut/murid guru spiritual.
Keduanya merujuk pada seseorang yang belajar ilmu agama, khususnya dalam tradisi pesantren di Indonesia.
By : Al Khamidy
